Kamis, 03 November 2011

asaku



sekalipun aku mampu menutupi rasaku darinya,
tapi tak mungkin untukku menutupinya dariMu..
mungkin aku bisa berbohong padanya,
tapi tak mungkin bagiku untuk membohongiMu..
meskipun ku tampakkan senyum didepannya,
tapi tak mungkin ku sembunyikan tangisku dariMu..
aku hanya bisa diam, namun ternyata aku pun diam-diam masih memperhatikannya dalam ke-diamanku,
aku memang hanya bisa diam, namun ternyata aku pun diam-diam masih mengharapkan hadirnya dalam hidupku,
aku memang hanya bisa diam, namun ternyata diam-diam masih saja ku sebut namanya dalam setiap untaian do'aku..
bukan karena ku tak terima akan keputusanMu,
bukan karena ku tak rela dengan kehendakMu..
hanya saja yang ku tau, ini belum akhir dari keputusanMu,
hanya saja yang ku mengerti, aku adalah manusia yang masih punyai hak untuk memohon padaMu,
masih punyai kesempatan untuk berharap padaMu. bukankah begitu adanya?
ku tau diriku hanya perempuan biasa,
ku tau ilmuku hanya sekedarnya,
ku tau aku tak punyai cantik rupa,
ku tau aku tak punyai berlimpah harta,
ku tau keluargaku hanya petani biasa,
ku tau aku tak terlalu pantas untuknya,
ku tau jurang diantara kami begitu dalam menganga,
ku tau rasa ini mungkin tak seharusnya terlebih dulu ada,
tapi aku tau, Kau pun lebih mengerti melebihi apa yang ku pahami tentang perasaan ini,
ku tau pasti Kau pun mengerti bahwa rasa ini bukan hanya sekedar rasa cinta biasa,

Kau tau pasti, ku ingin menyempurnakan agamaku bersamanya,
Kau tau pasti, ku berharap dialah imam keluarga,
tolong mohonkan maafku untuknya,
yang ternyata masih saja berharap padaMu untuk dapat mendampinginya..
yang ternyata masih saja memohon padaMu untuk dapat menyayanginya selamanya..
karena memang hanya inilah usaha yang ku bisa,
bukan berharap darinya, tapi berharap dariMu,
bukan memohon padanya, tapi memohon padaMu,
karena yang ku tau, Kau tak mungkin mengabaikanku, karena Kaulah Yang Maha Mendengar, Maha Penyayang..
karena yang ku tau, Kau tak mungkin menelantarkanku, karena Kaulah Yang Maha Pengasih, Maha Pencipta..
maaf atas permohonanku yang tak tau diri ini Tuhan..
maaf atas harapanku yang tak tau malu ini Tuhan..

T_T

Kamis, 27 Oktober 2011

untuk ibumu



ku tau aku bukanlah siapa - siapa,
ku sadari aku bukanlah apa - apa,
bahkan bukanlah sekedar sesuatu bagi mereka..
dan benar, dalam hal ini aku memang tak punyai hak untuk berbicara,
terlebih untuk protes, bahkan untuk sekedar merasa kecewa pun, tak ada hak bagiku..
tapi setidaknya untuk kali ini, biarlah coretan ini menjadi perwakilan dari apa yang tak mampu ku sampaikan padanya, pada beliau, pada mereka...

Ibu...
andai saja engkau memberiku satu kesempatan saja untuk bisa mengenalku, akan ku pastikan engkau tak kan kecewa memilihku..
Ibu..
andai saja engkau bersedia menatap mataku, engkau akan melihat kesungguhan hatiku untuk dapat menjadi pendamping yang baik bagi putra tercintamu, melihat kebersediaanku melahirkan & merawat cucu-cucu yang akan menjadi kesayanganmu, serta melihat kebahagiaanku yang telah engkau izinkan untuk menjadi puterimu, yang akan merawatmu kelak di hari tuamu..
Ibu..
rasa sayangku mungkin tak sebanding & mungkin memang tak kan pernah bisa membandingi kasih sayang yang telah kau curahkan untuknya..
tapi, tahukah engkau ibu ?
aku akan selalu sangat bersedia belajar darimu tentang bagaimana bisa mencintainya sepenuh jiwa & ragaku..
Ibu..
aku memang belum pernah bertemu denganmu, namun dari putera tercintamu itu, engkau telah menjadi salah satu sumber inspirasiku,
spirit tersendiri, untukku selalu berusaha memperbaiki diri..

Ibu..
apa aku tampak begitu tak tau malu ??
apa aku tampak begitu tak tau diri ??

yaa, mungkin seburuk itulah aku, hingga untuk sekedar mengenalku pun engkau sudah tak bersedia..
yaa, mungkin sebegitu tak pantasnya aku untuk putera tercintamu itu, hingga engkau tak sudi untuk sekedar melihatku..

Ibu..
maafkan aku yang telah begitu lancang mencintai putera tercintamu
ampuni aku yang telah begitu berani menyayangi putera kesayanganmu itu..

Ibu..
maaf atas ke-tidak tahu malu-anku ini..
maaf atas ke-tidak tahu diri-anku ini..

T_T

Rabu, 05 Oktober 2011

My Tears, My Heart, My Story



Jika ada yang mengatakan bahwa air mata adalah tanda kelemahan, aku akan menjadi orang pertama yang menyangkalnya. Bagiku, air mata lebih dari sekedar air yang mengalir dari sudut mata sebagai tanda kesedihan, tapi merupakan kekuatan terbesar untukku bertahan dari semua keadaan.
Merupakan bahasa perasaan yang mampu mengungkapkan lebih dari apa yang dapat tersampaikan dalam barisan kata-kata. Bahkan saat kita meneteskannya karena seseorang, saat itu kita akan mengerti bahwa tidak ada yang mampu mengungkapkan betapa besarnya rasa sayang melebihi buliran air mata yang dapat mengalir deras karenanya.
Seperti yang sedang kualami saat ini, sesungguhnya ingin sekali kupendam rapat-rapat rasa ini, biarkan hanya aku dan Tuhan yang tau, ini akan tampak seperti aku kecewa akan takdir yang telah ditetapkan olehNya. Tapi aku hanya manusia biasa yang mudah sekali merasa lelah. Sekalipun tabu mengutukku tanpa ampun, tapi biarlah untuk kali ini saja. Kali ini saja, biarlah air mata ini berbicara, menetes untuknya. dan biarlah pula tulisan ini menjadi perwakilan dari apa yang tak mampu kusampaikan pada mereka.

Berawal dari handphone-ku yang berdering siang itu,
saat kuangkat & berbicara, ternyata itu darinya, setelah sekian lama tak bertegur sapa..
Dia tanya kabarku, akupun berbalik tanya kabarnya,
masih dengan keramahan yang sama, masih dengan rasa yang sama..
lama kami berbicara hingga akhirnya ia ungkapkan sebuah cerita,
cerita yang sudah terpendam begitu lama & mungkin terlalu sulit baginya untuk menyampaikannya.
Setelah kudengar semuanya, seketika itu pun aku menyadari sebuah fakta,
fakta yang telah lama ku tahu, namun baru saja nampak jelas di depan mata..
fakta ini semakin membuatku tersadar akan diriku,
mambuatku kembali melihat siapa diriku & siapa dirinya.
ternyata begitu jauh, dari anggapanku selama ini yang berpikir setara.
karena ternyata, dalam hidup ini masih harus ada strata kasta manusia,
yang kini aku pun seperti terhimpit di dalamnya..
dia berada di bukit yang tinggi itu, sementara aku berada di lembah yang rendah,
jurang diantara kami begitu curam, belum lagi dinding pemisah yang tinggi menjulang..
ya.. tentu saja..
bagaimana mungkin seorang sudra sepertiku berani berharap bisa bersanding dengan brahma sepertinya ??
dunia hanya akan menertawakanku,
pandangan - pandangan sinis akan menghujaniku,
dan mulut - mulut itu akan mencercaku..
habis - habisan..
sampai benar - benar habis..
tak tersisa..

Lalu apa yang bisa kukatakan padanya?
aku begitu menyayanginya, teramat menyayanginya bahkan..
hingga aku tak mungkin tega membiarkannya mengecewakan kedua orang tuanya.
ku tahu pasti, ini pun sulit baginya..
tapi apa yang bisa kulakukan ?
sementara rasa bersalahnya itu semakin membuatku tak berdaya,
& bahkan aku pun sudah tak punyai cukup kekuatan untuk mendengar permintaan maafnya..

Tuhan... tolong izinkan aku untuk sekali ini saja menjadi orang termunafik di dunia..
menyunggingkan senyum palsu, meski hati menangis pilu,
terlihat tertawa, meski sebenarnya beruraian air mata..
hanya untuk menenangkan hatinya..
hanya untuk meyakinkannya bahwa aku baik - baik saja..

Tuhan.. Maafkan aku........

Jumat, 30 September 2011

for him

kau tau?
suaramu itu tak merdu, tapi lembut tutur katamu bak tetesan pertama air hujan di musim kemarau,
menyejukkan, menentramkan, melebur semua amarahku..
sama halnya saat pertama ku mengenalmu, lembut tutur katamu serta hangat sapamu perlahan mencairkan bongkahan es yang membekukan dinding hatiku..
kau tau arti kulit seorang ibu bagi bayinya?
ia menyejukkan dikala panas melanda, sekaligus pula menghangatkan disaat dingin menerpa,
seperti itulah saat kudengar suaramu..
aku tak pandai merangkai kata, membuat puisi, atau sekedar prosa.
bahkan aku hanya seseorang yang terlalu biasa untuk dapat memaknai kata-kata bernilai sastra..
aku hanya sedang mencoba merangkai setiap kata, mencari & memilah kata terindah tuk ungkapkan semua rasaku padamu, dan tampaknya memang tak ada kalimat yang cukup mampu memenuhi keinginanku itu..
hingga akhirnya kudapati satu kata sederhana.
kata sederhana yang telah mewakili semua kata, mungkin cukup sulit dimengerti, namun cukup mudah tuk dirasai...
kau tau satu kata sederhana itu?
ya, cukup satu kata.
dan itu.......

Saranghae..

^^

Kamis, 29 September 2011

The Chosen One



The Chosen One

in a time of darkness and greed
it is Your light that we need
You came to teach us how to live
Muhammad ya Rosulallah

You're so caring and kind
Your soul was full of light
You are the best of mankind
Muhammad khoiru Kholqillah

Reff :
Shollu 'ala Rosulillah
Habib al musthofa
peace be upon the messenger
The Chosen One

from luxury You turned away
and all night You would pray
truthfull in every word You say
Muhammad ya Rosulallah

Your face was brighter than the sun
Your beauty equaled by none
You are Allah's Chosen One
Muhammad Khoiru Kholqillah

i'll try to follow Your way
and do my best to live my life
as You tought me
i'm pray to be closed to You
on that day and see You smile when You see me


>>What a beautifull song !! it's so melted for me.. :')

Selasa, 27 September 2011

My Video

Maher Zain - Ya Nabi Salam 'Alayka (International Version)
Nice song... ^^

the light

mengalun indah membelai jiwa, menggetarkan raga..
membasahi hati yang kerontang, menyuburkan jiwa yang gersang,
indah, begitu indah..
tak dapat terungkap dalam indahnya prosa, meski oleh seribu satu pujangga,
mengandung berjuta keindahan makna, menjanjikan beribu-ribu asa,
menghibur hati yang dirundung nestapa.
sumber ilmu alam semesta, juga karya sastra tiada tara sepanjang masa.
begitu mempesona..
namun penuh deraian air mata jua..
haru, perih, cita, dan pilu..
ia kan lebih indah dan abadi, jika terpatri dalam hati yang suci,
jika terjaga oleh jiwa yang bijaksana..
ia kan tetap abadi dan suci, meski sejuta jumawa mencoba tuk nodai..